Humor Dokter
Di suatu rumah sakit jiwa terdapat tiga pasien yang ingin di tes kewarasannya oleh sang dokter, maka dipanggillah pasien2 tersebut....
Dokter : "Pasien A, apa namanya ini ..?" (sambil nunjuk hidung)
Pasien A : "telinga dok ...."
Dokter : "ah... ternyata kamu belum waras", sambil memanggil pasien kedua
Dokter : "apa namanya ini ..?" (sambil nunjuk mata)
Pasien B : "mulut dok...."
Dokter : "wah kamu lebih parah", dan si dokter memanggil pasien terakhir....
Dokter : "apa namanya ini ...?" (sambil nunjuk mulut)
Pasien C : "pasti mulut dong ...."
Dokter : "wah kamu udah agak baikan... , tapi sekali lagi yah..."
Dokter : "apa namanya ini ..?" (sambil nunjuk mata)
Pasien C : "wah dokter ini bagaimana sih, itu khan mata dok."
Dokter : "ternyata kamu betul-betul sudahwaras....."
Pasien C : "iya dong dok, orang khan mikir pake
ini.." (sambil nunjuk jidat)
Dokter : "apa namanya itu ...?"
Pasien C : "pantat.......!!!!!"
Dokter : " !@#$%.... ?????
Humor Dokter 2
Suatu siang di RSJ terkenal,terjadi percakapan antara dokter dan 2 pasiennya (Alex & Joni).
Dokter : "Alex,kamu harus minum obat kamu supaya cepat sembuh"
Alex : "Nggak mau, saya kan dewa. Saya nggak bisa mati"
Dokter : "Siapa bilang kamu dewa, kamu ngelindur lagi ya"
Alex : "Tuhan sendiri yg bilang pada saya tadi malam"
Joni : "Bohong dok, dia ngimpi. Saya nggak pernah bilang seperti itu ke dia."
Dokter : "@$^&(_%&%#$...."
Tanah Abang
Pemuda Jawa : "Maaf, saya orang baru di Jakarta, baru datang dari Jawa... apakah ini Tanah Abang?"
Pemuda Batak : "Oh bukan.... ini bukan tanah aku, sumpah! Aku juga baru datang dari Medan, jadi aku juga tidak tahu tanah siapa ini..."
Disuruh Menyebrang Karena Penting
Suatu ketika, ada sebuah sungaiyang lebar. Di satu sisi sungai tinggal kelinci, dan di sisi lainnya hidup seekor beruang.
Suatu hari, beruang itu duduk di atas tunggul, menikmati makan buah. Lalu ia mendengar ada yang berteriak padanya, yaitu kelinci.
"Hei! Hei, Teddy, menyeberanglah ke sini. Aku punya sesuatu yang mau kutunjukkan padamu!"
"Jangan sekarang! Aku sedang makan."
"Oh, ayolah!" kata kelinci. "Ini benar-benar penting."
"Tidak mungkin."
"Ayolah. Ini mendesak."
Jadi beruang memutuskan untuk pergi menyeberangi sungai yang lebar itu. Dia memerlukan waktu berjam-jam untuk bisa menyeberangi sungai itu. Dia hampir tenggelam. Dan ketika ia akhirnya sampai di seberang dia mengerang dan terengah-engah, dan berbicara kepada kelinci,
"Nah, kelinci," dia terengah. "Apa yang ingin kamu beritahukan kepadaku?"
"Hei, Teddy," kelinci itu berkata, "lihatlah betapa banyaknya buah yang di seberang sungai."
Ngapain Mainin HP Malem-malem Gini
Pada suatu malam Jum’at Kliwon, seorang penjaga kuburan melihat ada seorang wanita sedang mainin HP di atas salah satu kuburan. Penjaga kuburanpun menegur:
“Mbak ngapain malam-malam gini mainin hape di atas kuburan?”
Si cewek menjawab “Iya pak, abis dibawah sinyalnya lemah…”
Buku Horor Bis Malam Penasaran
Ruben sedang menempuh perjalanan dari Surabaya ke Jakarta dengan menggunakan bis malam. Di tengah perjalanan, saat bis tersebut berhenti di sebuah terminal, seorang kakek tua naik dan menawarkan buku-buku bacaan pada semua penumpang. Sesampainya di kursi Ruben:
“Bukunya nak? Ada macam-macam nih. Buku silat, cinta-cintaan, agama, dan lain-lain”, ujar sang kakek.
Ruben yang kebetulan sedang tidak bisa tidur pun tertarik. “Ada buku misteri atau horor gak kek?”
“Oh suka cerita horor yah?”, jawab si kakek. “Kebetulan sisa satu. Pas lagi ceritanya. Tentang bis yang ditinggali banyak arwah penasaran. Judulnya ‘Bis Malam Penasaran’. Serem banget pokoknya.”
“Boleh juga tuh. Berapa harganya?”
“Seratus lima puluh ribu, nak”
“Walah, mahal bener harganya, kek”.
“Ya namanya juga buku bagus. Best seller. Semua yang baca buku ini kabarnya sampe syok loh waktu baca endingnya”, si kakek berpromosi ala sales panci.
Ruben pun akhirnya mengalah. Uang seratus lima puluh ribu berpindah tangan. Entah kenapa, tepat pada saat ia menyerahkan uang tersebut ke kakek tua, tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar. Angin pun terasa mulai bertiup kencang. Si kakek buru-buru melangkah turun ke bis, namun tiba-tiba berhenti dan menolehkan wajahnya pelan-pelan ke arah Ruben.
“Nak”, ujarnya lirih, “apa pun yang terjadi, harap jangan buka halaman terakhir ya. Ingat, apapun yang terjadi. Kalau tidak nanti kamu akan menyesal dan saya tidak mau bertanggung jawab.”
Jantung Ruben berdegup kencang. Saking takutnya, ia sampai tidak mampu menganggukkan kepala hingga akhirnya si kakek turun dari bis dan menghilang ditelan kegelapan. Singkat cerita, dua jam kemudian, sekitar pukul satu malam, Ruben selesai membaca seluruh buku tersebut. Kecuali halaman terakhir tentunya. Dan memang benar seperti yang dikatakan si kakek penjual, buku itu benar-benar menegangkan dan menyeramkan. Di luar bis yang melaju kencang, hujan turun dengan derasnya. Kilat menyambar bergantian dan terkadang terdengar suara guruh yang menggelegar. Sejenak Ruben melihat berkeliling dan ternyata semua penumpang sudah terlelap. Bulu kuduknya terasa merinding.
“Baca halaman terakhirnya gak yah?”, pikir Ruben bimbang. Antara penasaran dengan rasa takut berbaur menjadi satu. Di luar jendela malam tampak makin gelap. “Ah sudahlah, sekalian aja. Nanggung!”
Dengan tangan gemetar ia pun membuka halaman terakhir dari buku tersebut secara perlahan… Dan akhirnya tampak sebuah lembaran kosong dengan sepotong label di bagian pojok kanan atas. Sambil menelan ludah, Ruben membaca huruf demi huruf yang tercantum:
Bis Malam Penasaran
Terbitan CV. Buku Horror Garing
Harga Pas: Rp 15.000,-
Hantu Cewe
Kenapa hantu cewek umumnya pakai daster panjang ?
Jawab: karena kalau pakai tank top ntar kuburan jadi rame bunyi "suit..suiiiiitttt"
Membuat KTP
Suatu Hari Ada Seorang Pemuda Yang Baru Datang Dari Kampung Dan Bermaksud Membuat KTP Jakarta, Maka Terjadilah Perbincangan Dengan Kepala RW Setempat:
Pemuda : Pak RW Saya Ingin Membuat KTP....
Pak RW : oOoOo Bolehhhhh, KK Mana???
Pemuda : oOoOo Harus Bawa Kaka ya Pak RW, Kalo Gitu Saya Pulang Dulu ya.
Beberapa Saat Datang Kembali Pemuda Tersebut Dengan Ayahnya Dan Terjadi Perbincangan Lagi.
Ayah Pemuda : Maaf Pak RW, Katanya Kalo Bikin KTP Jakarta Harus Bawa Kaka Yaa, Wahhhh Kalo Kaka Anak Saya Ini Memang Ga Punya, Dia Itu Anak Tunggal, Boleh Ga Kalo Saya Yang Jadi Pengganti Kakanya.
Pak RW : ??????????????
Sambil Menahan Tawa Pak RW Menjelaskan Kepada Ayah Pemuda Tersebut.
Pak RW : Begini Pak, Maksud Saya, Kalo Anak Bapak Mau Buat KTP Jakarta, Maka Harus Bawa KK Atau Kartu Keluarga.
Ayah Pemuda : OoOoO Kalo Itu Sich Ada Pak RW, Ntar Deh Saya Bawa.